Meskipun sepele, kesalahan yang Anda lakukan saat memilih pallet kayu ternyata dapat mengakibatkan kerugian bisnis yang cukup besar. Untuk mencegah hal ini terjadi, pilihlah standar pallet kayu yang tepat.
Lantas, apakah kemasan Anda sudah sesuai dengan standar pallet kayu yang berlaku di Indonesia? Jangan-jangan Anda masih menggunakan pallet kayu abal-abal yang rentan patah dan berjamur? Mari cek sekarang juga melalui panduan artikel berikut ini!
Standar Pallet yang Berlaku di Indonesia
Dimensi dan Ukuran
- Palet Lokal (Domestik): Ukuran palet kayu yang umum dijual di Indonesia adalah 1100mm x 1100mm atau 1200mm x 1000mm, dan dapat disesuaikan dengan dimensi truk dan gudang lokal.
- Palet EPAL: Palet kayu berukuran 48inch x 40inch 1200mm x 1000mm yang telah melalui proses fumigasi (ISPM 15) wajib digunakan setiap kali Anda melakukan ekspor.
Bahan dan Material
- Kayu Keras: Palet yang terbuat dari bahan baku kayu meranti, kamper, atau jati dengan ketahanan terhadap muatan berbeban berat dan kelembaban.
- Treatment Bahan Kimia (ISPM 15): Pallet kayu yang digunakan untuk ekspor wajib melalui perlakuan fumigasi atau heat treatment sesuai standar ISPM 15, sehingga dapat mencegah penyebaran hama di negara lain.
Beban Material
Ukuran palet EPAL mampu menahan muatan beban hingga mencapai 1.000 kg dalam kondisi dinamis dan 2.000 kg dalam kondisi statis. Sementara itu, jenis ukuran palet lokal (1000 x 1200 mm) dapat menampung muatan beban mulai dari 500 kg dalam kondisi dinamis dan 1.000 kg dalam kondisi statis.
Standart SNI
Hingga saat ini belum ada standar khusus SNI pada palet kayu. Namun, produsen pallet kayu disarankan untuk merujuk pada SNI 01-5006-2000 tentang pengemasan kayu untuk ekspor atau SNI 01-3397-2000 yang berkaitan dengan topik pengujian kekuatan kayu.
MITRAPALLET berstandart International
Langkah awal untuk memastikan operasional bisnis Anda berjalan lancar adalah dengan memahami standar pallet yang berlaku. Dengan memilih palet yang sesuai standar dimensi, material, dan regulasi, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi risiko kerugian.